Halaman

  • RSS
Latest Post
Loading...

Minggu, 15 Desember 2013

Pentingnya Pendidikan

in Artikel
Ilmu atau pendidikan sangat penting bagi kehidupan seorang manusia dan bangsa secara luas. Hal itu disampaikan Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan

Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu mencerdaskan dan mensejahterakan. Dalam konteks mencerdaskan sudah jelas pendidikan akan membebaskan dari buta huruf dan sebagai sarana untuk meraih kenaikan jenjang. Sedangkan fungsi mensejahterahkan membuat pendidikan berperan dalam sejahtera atau tidaknya kehidupan seseorang.

Jika diikuti dengan akhlak yang baik maka semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin baik juga kesejahteraannya. "Kita perlu membangun kesadaran mengenai pentingnya pendidikan bagi bangsa," jelasnya dalam Oase Ramadan.



Anis mengatakan salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah masalah guru. Pendidikan, lanjutnya, adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Jika pendidiknya baik maka materi yang disampaikan akan tersampaikan dengan baik ke peserta didik. Ia mengatakan kita perlu memperbaiki kualitas guru dan kesejahteraannya. Dengan memperhatikan keduanya maka kita sedang menata masa depan bangsa.

Rasulullah dalam hadisnya juga mengatakan agar umatnya menuntut ilmu sejauh mungkin dan sebanyak mungkin. Selain itu, Islam juga menganjurkan umatnya untuk terus belajar melalui wahyu pertama yang berbunyi Iqra atau membaca. Hal ini, kata Anis, menunjukkan perhatian yang begitu besar bagi Islam terhadap pendidikan dalam kehidupan umatnya.

Sebagai salah satu dari 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), Indonesia dan negara anggota lainnya dikaruniai sumber alam seperti minyak, gas dan tambang yang melimpah. Namun faktanya hal tersebut hanya merupakan 79% dari total Pendapatan Nasional Jepang yang samasekali tidak memiliki sumber alam sebagaimana negara-negara anggota OKI

 "Hal itu terjadi karena Jepang memiliki manusia-manusia terdidik," terang Anis.

Satu contoh lagi adalah usai terkena pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Kaisar Jepang Hirohito bukannya menanyakan mengenai berapa jumlah tentara yang tersisa. Ia justru bertanya berapa banyak guru yang masih hidup. Kekonsistenan bangsa Jepang, urainya, harusnya bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita selain perintah yang sudah jelas dalam Islam.

Ustad Haikal Hasan mengatakan kewajiban untuk meraih pendidikan setinggi mungkin sudah jelas di sebutkan. Allah SWT, lanjutnya, akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu dihadapanNya. Selain itu Nabi Muhammad mengatakan barangsiapa yang tidak menyukai ilmu maka dia akan celaka.

"Hendaknya kita selalu membuka diri terhadap ilmu dan terus menerus meningkatkan pengetahuan dan pendidikan kita karena Islam sendiri mengharuskannya," terang ustad Haikal.(VE)

Metrotvnews.com